Senin, 22 Maret 2010

Besok, Masjid Al Aqsa Mungkin Dikuasai Zionis


Tak mustahil besok Masjid Al Aqsa Palestina akan dikuasai oleh gerombolan penjajah Yahudi Israel. Jika umat Islam hanya tidur, tak mau peduli, dan tidak lagi punya solidaritas terhadap tindakan represif yang dialami umat Islam di Palestina, maka hal itu bisa benar-benar terjadi.

Kekhawatiran tersebut diungkapkan oleh Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) Ustadz Ferry Nur, S.Si. Diungkapkan Ferry, Al-Aqsa saat ini semakin mendekat dengan batas kekuasaan Yahudi. Hal ini tak lain merupakan strategi penjajah untuk melakukan peletakan Sinagog di Masjid Al Aqsa. Perluasan kekuasan Yahudi terus melebar kian hari.

Selain membidik Al Aqsa, berbarengan dengan itu Yahudi Israel juga telah melakukan penghancuran masjid-masjid bersejarah di Palestina.

"Saat ini mereka mulai merangsek ke masjid Salman Al Farisi untuk dihancurkan," jelas Ferry kepada Hidayatullah.com, Senin (22/03).

Tidak itu saja, semenjak tahun 1948, sudah sekian puluh masjid dihancurkan dan kemudian dijadikan Zionis Israel sebagai kandang kambing.

Dengan fakta-fakta itu, keadaan Al Aqsa pun berada dalam kondisi serupa, yang bisa saja diluluhlantakkan setiap waktu.

Sehingga, tegas Ferry, jika umat Islam tidak mau terlibat memberikan dukungan perlawanan terhadap pendudukan represif Zionis Yahudi di negeri para Nabi tersebut, bisa jadi besok Al-Aqsa menjadi kandang kambing seperti nasib masjid yang lain.

"Melihat kondisi umat Islam di Gaza saja, seharusnya sudah menghentak hati nurani kita. Mereka manusia, mereka saudara kita, mana solidaritas kita sebagai sesame?" imbuhnya dengan nada prihatin.

Ferry pun mengaku prihatin dengan adanya suara sinis dari segelintir orang di Indonesia yang kerap menyuarakan hal tidak baik tentang Palestina. Terutama ungkapan yang menyatakan, kenapa harus membantu Palestina, sedangkan di negara sendiri saja musibah tak tak kunjung henti.

Padahal, jelas Ferry, Palestina adalah negara yang paling gigih memberikan dukungan kepada Indonesia tempo dulu agar lepas dari kungkungan penjajahan kolonial. Untuk itu, mestinya Indonesia sangatlah berhutang budi kepada Palestina atas tercapainya kemerdekaan Indonesia.

Dia memaparkan, pada tahun 1944 jauh sebelum Indonesia merdeka, Mufti Palestina Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, telah dengan secara terang-terangan menyampaikan pernyataan dukungan terhadap kedaulatan Indonesia sebagai negara yang merdeka. Padahal ketika itu, tidak ada satu negara dan pemimpin dunia yang berani memberi dukungan secara tegas dan terbuka terhadap kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sejarah tersebut tercatat di dalam buku M. Zein Hassan Lc. Lt. berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Penerbit Bulan Bintang Jakarta, 1980, hal. 40.

"Jadi sesungguhnya kita sangat berhutang budi pada Palestina," tukas Ferry.

Soal bencana memang seolah tak bisa lekang dari negeri Indonesia. Namun itu dinilai Ferry karena masyarakat Indonesia sendiri yang terlalu egois, tidak mau peduli, dan mengabaikan penderitaan saudaranya.

"Kenapa banyak bencana, ya menurut saya mungkin karena kita terlalu egois, tak mau peduli dengan masyarakat Palestina yang pernah membela kita," pungkas Ferry, yang juga seorang da'i keliling nusantara ini. [ain/www.hidayatullah.com]

Dukung bantuan kemanunisaan Palestina melalui hidayatullah.com atau kafilah Viva Palestina Indonesia
sumber : Hidayatullah.com

Tidak ada komentar: