Jumat, 26 Maret 2010

Mahasiswa Univ. City Minta Kedubes Lobi Kampus

Tidak diperbolehkan lagi menggunakan sebuah ruangan di kampus untuk shalat, mahasiswa meminta kedubes turun tangan

Hidayatullah.com--Mahasiswa muslim meminta kedutaan-kedutaan besar mereka melobi Universitas City, Inggris, agar menghentikan larangan penggunaan ruangan shalat mereka.

Universitas City, yang memiliki mahasiswa dari berbagai negara muslim seperti Banglades, Iran, dan Pakistan, menggembok sebuah ruangan di Jalan Whiskin yang biasa dipakai shalat dengan alasan keamanan, setelah enam orang mahasiswa muslim diserang pada November silam.

Ratusan pria anggota Islamic Society (ISoc) berkumpul dua kali sehari di Lapangan Northampton untuk melaksanakan shalat sekaligus protes. Hampir 400 mahasiswa mengikuti khutbah dan shalat Jumat yang juga dilakukan di lapangan itu.

Dalam situs organisasi mereka, para mahasiswa menyatakan, "Kami muslim masih terdampar entah di mana, tanpa ada keputusan tempat untuk shalat, dan sepertinya pihak universitas tidak ingin mengubah pendirian mereka."

Mengutip media setempat, Saleh Patel, Presiden ISoc berkata, "Kami sudah berupaya untuk melakukan dialog, tapi mereka selalu bilang sibuk. Kami harap mereka akan mendengar para mahasiswa internasional. Kami meminta para mahasiswa untuk mengontak kedutaan besar mereka. Kami juga ingin agar orangtua mahasiswa menelepon pihak universitas. Kami harap masalah ini bisa selesai dengan dialog, jika mereka mengizinkan kami untuk bicara."

Patel mengatakan, mereka sekarang ini tidak mengambil tindakan hukum, tapi dalam situsnya mereka menegaskan, "Mungkin kita perlu mengambil langkah lebih jauh, jika pihak universitas tidak mau memenuhi kebutuhan para mahasiswa Muslim."
[di/isln/www.hidayatullah.com]


Tidak ada komentar: